Jumat, 10 Februari 2012

Rasionalisasi Tarif Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Misi rumah sakit pemerintah menuntut agar amanat rakyat dalam pelayanan rumah sakit dipenuhi, akan tetapi kemampuan pemerintah menyediakan anggaran relatif kurang. Terbatasnya dana kesehatan makin diperkuat oleh inflasi kesehatan yang terus meningkat, jauh melebihi inflasi ekonomi secara umum. inflasi ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya harga obat-obatan (80% bahan baku obat masih impor), penggunaan alat/teknologi yang semakin canggih, dan meningkatnya demand masyarakat. Akibatnya, terjadi berbagai isu ekonomi, seperti cost recovery rate (CRR) rumah sakit pemerintah yang sangat rendah. Rendahnya CRR ini disebabkan antara lain oleh besaran tarif yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya satuan (unit cost). Apabila tarif yang rendah tersebut diberlakukan di kelas III, hal tersebut adalah seseuatu yang layak, tetapi bila tarif rendah itu berlaku pula di kelas VIP, maka yang terjadi adalah subsidi untuk masyarakat atas.
Salah satu tujuan pokok penetapan tarif adalah menyeimbangkan surplus dengan kerugian dari berbagai segmen pasar, dalam hal ini subsidi silang (cross subsidization) atas dasar pemanfaatan kelas atau pelayanan profit dan not for profit di rumah sakit penting untuk dilakukan. Harga atau tarif pelayanan rumah sakit sangat berperan dalam menentukan demand dari masyarakat berpendapatan rendah, untuk itu tarif pelayanan perlu ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan biaya per unit, kemampuan, dan kemauan membayar masyarakat.

Baca hasil studi tentang tarif rasional pelayanan rumah sakit ...

Klik tombol untuk mengunduh
Photobucket




0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Themes | New Blogger Themes